Pendapat saya tentang ChatGPT itu lebih dari sekadar aplikasi AI karena bisa jadi teman pintar yang bisa menjawab apa saja, dalam bahasa apa saja, kapan saja dan tanpa lelah lagi. So satu kata untuknya: Keren!
Mari kita kupas tuntas tentang ChatGPT yang sedang trending itu dan dimulai dari ternyata..
- Sumber pengetahuan ChatGPT berasal dari gabungan beberapa hal, bukan dari satu tempat saja.
- Ada pelatihan awal (pretraining). ChatGPT dilatih dengan teks dalam jumlah sangat besar yang berasal dari berbagai sumber publik seperti buku, artikel berita, jurnal ilmiah, situs web, forum, dan dokumen yang tersedia secara bebas di internet. Termasuk juga data berlisensi dan konten yang dibuat oleh pelatih manusia.
- Penyaringan dan kurasi data. Data yang digunakan diseleksi untuk menghapus informasi pribadi, konten berbahaya, atau materi ilegal. Sebagian besar adalah informasi umum dan pengetahuan yang sudah tersedia di publik, bukan data rahasia.
- Ada pelatihan instruksinya lho (instruction tuning). Setelah pelatihan awal ChatGPT dilatih lagi dengan contoh percakapan buatan pelatih manusia. Pelatih ini memberi contoh cara menjawab pertanyaan dengan gaya yang jelas, aman, dan membantu.
- Batas pengetahuan bawaan (cutoff date) yang disimpan berasal dari pelatihan sampai Juni 2024. Artinya, kalau ada peristiwa yang terjadi setelah Juni 2024, belum otomatis mengetahuinya, kecuali mencarinya di web.Jadi, intinya seperti perpustakaan besar yang punya koleksi sampai pertengahan 2024, tapi juga bisa keluar mencari berita terbaru kalau dibutuhkan.
- Pemilik ChatGPT adalah OpenAl sebuah perusahaan riset kecerdasan buatan yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat. OpenAI didirikan tahun 2015 oleh sekelompok tokoh teknologi ternama, di antaranya: Elon Musk (pendiri Tesla & SpaceX, tapi sekarang sudah tidak aktif di OpenAI)
- Sam Altman (CEO OpenAI sekarang).
 |
Greg Brockman (Co-founder & Presiden OpenAI)
|
 |
Reid Hoffman (LinkedIn CEO)
|
 |
Ilya Sutskever (peneliti AI terkemuka)
|
 |
| Peter Thiel (Paypal's founder) |
- ChatGPT bukan manusia, jadi tidak punya IQ dalam arti sebenarnya. Kalau pun diuji dengan tes IQ manusia, nilainya tidak mewakili kepintaran ChatGPT karena cara berpikir AI dan manusia berbeda. Namun, kemampuan ChatGPT bila dibandingkan dengan kemampuan akademik, itu di atas rata-rata manusia, karena dilatih dari miliaran kata dan konsep.
- Kita bedah kepintaran ChatGPT dibanding manusia, biar jelas di mana dia unggul dan di mana dia kalah. Kecepatan mengolah informasi ChatGPT bisa membaca ribuan kata per detik, menganalisis, dan menyusunnya menjadi jawaban rapi. Sedangkan manusia butuh waktu jauh lebih lama untuk riset dan menulis.
- Luasnya pengetahuan umum. Seperti punya perpustakaan raksasa di kepala, mencakup sains, sejarah, budaya, teknologi, bahasa, dll. Tidak lupa fakta (walau kadang bisa salah kalau sumbernya keliru). Kemampuan multi-bahasa. Bisa memahami dan menjawab dalam puluhan bahasa, termasuk bahasa yang jarang digunakan. Sementara manusia biasanya butuh waktu bertahun-tahun untuk menguasai banyak bahasa.
- Konsistensi. Tidak lelah, tidak bosan, tidak ngantuk, bisa fokus penuh selama berjam-jam.
- Sekarang mengenai bidang di mana manusia unggul dibanding ChatGPT. Manusia kreativitasnya orisinal murni, sedangkan ChatGPT bisa kreatif, tapi masih berbasis pada pola yang pernah dilatih. Intinya manusia bisa benar-benar menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sama sekali.
- ChatGPT bisa meniru empati lewat kata-kata, tapi tidak benar-benar merasakan emosi. Sementara manusia bisa merasakan, mengalami, dan mengekspresikan emosi secara otentik. Jadi pemahaman emosional dan empati manusia itu nyata.
- Manusia memiliki pengalaman langsung dibandingkan dengan ChatGPT yang tidak pernah melihat matahari terbit atau mencicipi makanan. Jadi pengetahuan manusia kadang datang dari merasakan, bukan sekadar membaca.
- Manusia memiliki penilaian moral kompleks berbanding AI yang memang bisa memberikan saran berbasis etika umum, tapi manusia punya intuisi moral yang lebih kaya, dipengaruhi budaya dan pengalaman hidup. Kalau disamakan dengan manusia, mungkin ChatGPT itu seperti teman pintar yang selalu siap menjawab apa saja. Namun demikian tetap butuh manusia untuk mengambil keputusan akhir, terutama yang melibatkan hati, pengalaman, dan intuisi.
- Lalu jika pertanyaannya sama apakah jawabannya juga sama? Ternyata menurutnya ChatGPT akan menjawab secara dinamis. Jawaban tidak diambil dari database statis seperti menyalin artikel. Setiap kali ada pertanyaan, ChatGPT membangun jawaban dari nol berdasarkan pola bahasa dan pengetahuan. Jadi walaupun pertanyaannya sama, jawabannya bisa berbeda susunan kata, contoh, atau penjelasan.
- Faktor yang memengaruhi perbedaan jawaban berdasarkan konteks percakapan. Kalau sebelumnya sudah ngobrol soal topik tertentu, jawabannya bisa menyesuaikan. Termasuk bahasa & gaya penulisan. ChatGPT bisa jawab dengan gaya formal, santai, humoris, dll, tergantung permintaan.
- Kapan jawabannya bisa sama? Kalau pertanyaannya sangat spesifik dan hanya punya satu jawaban faktual, misalnya: Ibukota Jepang apa? Maka jawabannya akan sama: Tokyo. Singkatnya, ChatGPT itu seperti penulis yang selalu merangkai kalimat baru tiap kali ditanya, bukan seperti mesin fotokopi yang menyalin jawaban lama.
- Kenapa sekarang banyak keyboard di HP dan laptop yang punya fitur built-in ChatGPT atau AI? Jawabannya karena tingginya permintaan pengguna. Fakta banyak orang mau jawaban cepat, terjemahan instan, atau bantuan menulis langsung dari tempat mereka mengetik. Jadi integrasi AI di keyboard itu bikin hidup lebih praktis. Mau bikin email, komentar di media sosial, atau artikel, semua bisa dibantu AI tanpa harus pindah aplikasi. Jadi seperti punya asisten pribadi di ujung jari dan ini membuktikan bahwa ChatGPT sudah jadi brand yang dipercaya.
- Sekarang kita bahas target ke depan arahnya akan ke mana kalau tren keyboard terhubung ke ChatGPT terus berlanjut? Obrolan real time akan langsung di kolom ketik, bukan cuma auto-suggest kata, tapi bisa langsung ngobrol di situ tanpa harus pindah ke aplikasi ChatGPT, terpisah. Semua langsung terjadi di tempat kita mengetik tanpa keluar dari halaman.
- ChatGPT paham konteks personal dan bisa jadi penerjemahan otomatis lintas bahasa. Misalnya lagi chat sama orang asing, tinggal ketik saja dalam bahasa Indonesia, nanti keyboard langsung kirim dalam bahasa asing apapun sesuai lawan bicara. Juga nantinya akan menjadi asisten kreatif instan dengan interaksi suara + teks di keyboard, serta mode privasi pintar. Tentang keamanan? AI juga akan lebih pintar memilah mana teks pribadi yang tidak disimpan, dan mana yang aman dianalisis untuk saran supaya rasa aman pengguna tetap terjaga.
- ChatGPT akan beda sama sekarang yang sifatnya masih membantu kalau diminta, nanti sifatnya akan proaktif dan personal banget. AI proaktif menawarkan bantuan, bukan hanya merespons. Menurutnya efeknya keyboard bukan lagi cuma alat untuk menulis huruf tapi jadi pintu masuk ke otak digital, yang tahu cara kita berpikir dan berkomunikasi. Dan itu menggambarkan lompatan besar dari AI sekarang ke AI masa depan di keyboard.
- Sekeren itu ya perkembangan tekhnologi. Dulu AI itu cuma bisa jawab seperti kamus berjalan, kaku, banyak “maaf, saya tidak bisa membantu” tapi sekarang bisa jawab dengan gaya bahasa yang kita mau, bahkan nyeleneh pun bisa. Ngerti konteks pembicaraan sebelumnya, jadi nyambung terus. Sudah mulai proaktif di beberapa fitur, bukan cuma nunggu ditanya. Bisa mengolah teks, gambar, bahkan integrasi ke aplikasi atau keyboard biar cepat aksesnya. Dan perihal ke depannya yang kabarnya akan makin personal dan real-time, kayak punya asisten pribadi 24 jam itu kita tunggu saja upgrade realistis fiturnya.

Posting Komentar untuk "Bagaimana pendapat kalian tentang aplikasi chat gpt?"
Artikel apa yang mau kita bahas ? berikan masukan kalian di kolom komentar
Posting Komentar